Selamat datang di blog saya tercinta..( narsis dot com ). Kelanjutan dari posting sebelumnya kali ini kita akan membahas tentang Pengukuran Pressure. Sebelum saya jelaskan mengenai instrument pressure, ada baiknya kita bahas dahulu mengapa pressure itu harus di ukur?, oce.. mari kita mulai.. bleleb...
Jadi ada 4 alasan utama :
- Safety : mencegah pipa bertekanan & Vessel meledak.
- Process Efficiency : Perubahan pressure di bawah atau di atas set point dapat menghasilkan produk gagal atau membutuhkan waktu yang lebih lama.
- Cost Saving : Untuk mencegah kebutuhan pressure atau vacuum yang tidak perlu sehingga dapat menghemat biaya.
- Untuk menyimpulkan pengukuran dari variabel yang lain :
* flow rate yang
melalui sebuah pipa
* level cairan
pada sebuah tanki
* density cairan
* keadaan 2 cairan atau lebih pada sebuah tank interface
Selanjutnya kita masuk ke inti permasalahan yaitu instrument Pressure.
Ada 3 tipe pengukuran pressure yaitu :
* Gauge
* Absolute
* Differential
Berdasarkan sifat elastisitasnya, element pressure di bagi menjadi beberapa bagian yaitu :
1. Bourdon Tubes (C-TYPE, SPIRAL, DAN HELIX)
2. Bellows
3. Diaphragma Logam (METALLIC DIAPHARGMS)
4. Kapsul
Ada 3 macam skala dalam pengukuran tekanan yaitu :
1. Gauge Pressure : Tekanan yang terbaca pada alat ukur
2. Absolute Pressure : Tekanan yang di ukur dari titik nol Absolute
3. Vacuum Pressure : Tekanan yang berada di bawah titik nol atmosfer
Dari gambar di atas, maka nilai “
X “ =
Ø
10 INCHES OF MERCURY ABSOLUTE
Ø
20 INCHES OF MERCURY VACUUM
Ø -20 INCHES OF MERCURY GAUGE
Wassalamu'alaikum...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar